PENELITIAN ETNOMUSIKOLOGI USU
- NEVO KABAN
- MHD.SAYUTI
- VERONIKA SITEPU
- ARDI BRENA GURUSINAGA
- NIKO FREDI GINTING
- LUSIANA AMELIA
- M.RIVAI
- PAHALA PASARIBU
- JAKSON UMAR A G S
LATAR BELAKANG
Adat
istiadat merupakan suatu pembelajaran yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Sebab adat istiadat merupakan suatu kebiasaan manusia
yang hampir selalu dilakukan oleh manusia. Namun adat istiadat tersebut
bukanlah suatu hal yang dimiliki semua manusia. Adat istiadat manusia
berbeda-beda, mulai dari adat istiadat batak, jawa, melayu, dll.
Namun banyak kalangan manusia yang belum mengenal setiap adat istiadat manusia yang berbeda-beda.
Berhubungan
kami melakukan penelitian terhadap adat istiadat pernikahan
karo, maka kami akan memperkenalkan, dan mempresentasikan hasil
penelitian kami terhadat adat istiadat pernikahan suku karo
2. TUJUAN
-
Sebagai syarat dalam pemberian nilai mata kuliah “SENI
PERTUNJUKAN INDONESIA” tentang penelitian “SENI PERTUNJUKAN RITUAL”.
- Agar semua orang tahu betapa ragamnya adat istiadat manusia.
TINJAUN PUSTAKA
Setiap
orang pasti memiliki rasa ingin tahu tentang segala hal, baik itu dalam
bidang apapun. Begitu juga halnya dalam adat istiadat setiap ras
manusia.
Banyak
orang yang belum tahu adat istiadat semua manusia. Sehingga terkadang
kita melakukan kesalahan yang kita anggap benar di adat istiadat kita,
namun salah di mata adat istiadat orang lain.
Maka
dari itu tidak ada salahnya jika kita mempelajari adat istiadat setiap
ras(manusia), agar kita lebih mengerti bagaimana sikap dan perilaku
semua ras yang berbeda-beda.
BAHAN DAN METODE
1. METODE PENELITIAN
Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur
yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian
lapangan biasa dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitiannya
berdasarkan konteks. Penelitian lapangan biasa diadakan di luar ruangan
2. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi : seluruh ras/suku karo
3. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : 10.00 wib s/d selesai, 12 April 2013
Tempat : Jambur Tamsaka, S.selayang, Medan.
4. ANALISIS DATA
- Gambar dan Penjelasan
HASIL PENELITIAN
SINGALO ULU EMAS
Runggu
ersukat emas adalah salah satu peradatan karo yang dilakukan di acara
pernikahan orang karo. Acara adat inilah yang pertama kali dilakukan
sebelum memasuki acara tarinya.
Peradatan ini mempunyai artinya, yaitu galari utang adat(membayar utang adat)ke “KALIMBUBU” dari saudara pengantin laki-laki.
ADU PENGANTEN
Adu
penganten yang artinya , pengantin laki dan perempuan bernyanyi dan
menari di tengah pesta. Ini bertandakan sebagai penyambutan terhadap
seluruh keluarga dari pihak laki-laki maupun perempuan. Dengan tarian
“KERJA ERDEMU BAYU”.
LANDEK RAS “KALIMBUBU”
PIHAK PEREMPUAN
Landek
(menari) dengan “KALIMBUBU” dari pihak Perempuan dan memberikan
petuah-tuah(nasihat) kepada kedua pengantin. Lagu “SIMALUNGEN RAKYAT”
juga adalah lagu yang mengiringi tarian ini. Tarian yang dilakukan
biasanya juga disebut dengan Tarian “KERJA ERDEMU BAYU”
NEHKEN KEHAMATEN
KEPADA SEMUA KALIMBUBU
Nehken
kehamaten, artinya memberikan sekantung nasi terlebih dahulu kepada
semua “KALIMBUBU”, sebelum acara makan siang dilaksanakan. Karena pihak
“KALIMBUBU” adalah orang yang sangat berperan dalam acara adat
pernikahan. Sebab orang karo mengatakan, “KALIMBUBU” itu sama dengan
dibata ni idah ( Tuhan yang nampak).
PEMBERIAN PETUAH-TUAH
DARI TEMAN MERIAH
Memberikan
petuah-tuah yang artinya, memberikan nasihat-nasihat dari teman meriah.
Teman meriah ini antara lain : temen segereja, teman 1 kerja, atau yang
sering disebut teman akrab. Dalam posisi ini, tarian maupun tarian
tidak ada dilakukan, sebab dalam situasi ini, teman meriah hanya dapat
memberikan petuah-tuah atau nasihat kepada kedua pengantin.
LANDEK RAS “KALIMBUBU”
PIHAK DILAKI
Landek
(menari) dengan “KALIMBUBU” dari pihak laki-laki dan memberikan
petuah-tuah(nasihat) kepada kedua pengantin. Lagu “SIMALUNGEN RAKYAT”
adalah lagu yang mengiringi tarian ini. Tarian yang dilakukan biasanya
disebut dengan Tarian “KERJA ERDEMU BAYU” .
NEHKEN LUAH
(MEMBERI TITIPAN/OLEH-OLEH)
Memberikan
titipan kepada pengantin laki-laki dan perempuan yang mengartikan
bahwa, titipan itu harus dijaga terus, agar mereka tetap bersama ,
sampai kematian yang memisahkan kedua mempelai. Nehken luah ini,
diberikan langsung dari pihak “KALIMBUBU” dari pihak perempuan. Berupa
tikar dan bantal.
NEHKEN LUAH
(MEMBERI TITIPAN/OLEH-OLEH)
Memberikan
titipan kepada pengantin laki-laki dan perempuan yang mengartikan
bahwa, titipan itu harus dijaga terus, agar mereka tetap bersama ,
sampai kematian yang memisahkan kedua mempelai. Nehken luah ini,
diberikan langsung dari pihak “KALIMBUBU” dari pihak laki-laki. Berupa
sarung dan pakain biasa.
PEMBERIAN SALAM
TERHADAP SEMUA “KALIMBUBU”
Dalam
acara adat ini, pengantin dan keluarga pengantin memberikan salam dan
ucapan terima kasih atas kehadiran dan pemberian nasihat kepada
pengantin. Sambil menari “KERJA ERDEMU BAYU”. Namun dalam prosesi acara
ini, lagu yang mengiringi lagu ini adalah lagu Odak-odak. Yang
mengartikan kegembiraan.
LANDEK RAS ANAK BERU
Anak
beru adalah jabatan yang paling terendah dalam silsilah adat karo.
Namun peran pentingnya anak beru dalam suatu adat istiadat sangatlah
penting, karena anak berulah yang membantu seluruh prosesi acara suatu
adat.
Dalam
situasi di atas , landek (menari) dengan anak beru adalah acara adat
yang terakhir, dimana pengantin dan keluarga pengantin mengucapkan
banyak terima kasih, sambil landek (menari). Namun tidak itu saja, anak
beru juga memberikan petuah-tuah kepada pengantin atau pemberian nasihat
kepada pengantin. Tarian yang dilakukan juga tarian “KERJA ERDEMU
BAYU”. Dan lagu yang mengiringi tarian tersebut juga menggambarkan
kegembiraan, salah satu contohnya ODAK-ODAK.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari
laporan diatas dapat kita simpulkan bahwasannya, etnis karo memiliki
beragam-ragam jenis tari dan lagu-lagu adat istiadatnya dan menjunjung
tinggi tutur dalam keluarga.
No comments:
Post a Comment