Tuesday, April 16, 2013

ADAT PERKAWINAN KARO

PENELITIAN ETNOMUSIKOLOGI USU
  1. NEVO KABAN
  2. MHD.SAYUTI
  3. VERONIKA SITEPU
  4. ARDI BRENA GURUSINAGA
  5. NIKO FREDI GINTING
  6. LUSIANA AMELIA
  7. M.RIVAI
  8. PAHALA PASARIBU
  9. JAKSON UMAR A G S

LATAR BELAKANG

Adat istiadat merupakan suatu pembelajaran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebab adat istiadat merupakan suatu kebiasaan manusia yang hampir selalu dilakukan oleh manusia. Namun adat istiadat tersebut bukanlah suatu hal yang dimiliki semua manusia. Adat istiadat manusia berbeda-beda, mulai dari adat istiadat batak, jawa, melayu, dll.

Namun banyak kalangan manusia yang belum mengenal setiap adat istiadat manusia yang berbeda-beda.
Berhubungan kami melakukan penelitian terhadap adat istiadat pernikahan karo, maka kami akan memperkenalkan, dan mempresentasikan hasil penelitian kami terhadat adat istiadat pernikahan suku karo

2. TUJUAN

- Sebagai syarat dalam pemberian nilai mata kuliah “SENI PERTUNJUKAN INDONESIA” tentang penelitian “SENI PERTUNJUKAN RITUAL”.

- Agar semua orang tahu betapa ragamnya adat istiadat manusia.

TINJAUN PUSTAKA

Setiap orang pasti memiliki rasa ingin tahu tentang segala hal, baik itu dalam bidang apapun. Begitu juga halnya dalam adat istiadat setiap ras manusia.

Banyak orang yang belum tahu adat istiadat semua manusia. Sehingga terkadang kita melakukan kesalahan yang kita anggap benar di adat istiadat kita, namun salah di mata adat istiadat orang lain.

Maka dari itu tidak ada salahnya jika kita mempelajari adat istiadat setiap ras(manusia), agar kita lebih mengerti bagaimana sikap dan perilaku semua ras yang berbeda-beda.

BAHAN DAN METODE

1. METODE PENELITIAN

Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks. Penelitian lapangan biasa diadakan di luar ruangan

2. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi : seluruh ras/suku karo
3. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : 10.00 wib s/d selesai, 12 April 2013
Tempat : Jambur Tamsaka, S.selayang, Medan.

4. ANALISIS DATA

- Gambar dan Penjelasan

HASIL PENELITIAN

SINGALO ULU EMAS

Runggu ersukat emas adalah salah satu peradatan karo yang dilakukan di acara pernikahan orang karo. Acara adat inilah yang pertama kali dilakukan sebelum memasuki acara tarinya.

Peradatan ini mempunyai artinya, yaitu galari utang adat(membayar utang adat)ke “KALIMBUBU” dari saudara pengantin laki-laki.

ADU PENGANTEN

Adu penganten yang artinya , pengantin laki dan perempuan bernyanyi dan menari di tengah pesta. Ini bertandakan sebagai penyambutan terhadap seluruh keluarga dari pihak laki-laki maupun perempuan. Dengan tarian “KERJA ERDEMU BAYU”.

LANDEK RAS “KALIMBUBU”

PIHAK PEREMPUAN

Landek (menari) dengan “KALIMBUBU” dari pihak Perempuan dan memberikan petuah-tuah(nasihat) kepada kedua pengantin. Lagu “SIMALUNGEN RAKYAT” juga adalah lagu yang mengiringi tarian ini. Tarian yang dilakukan biasanya juga disebut dengan Tarian “KERJA ERDEMU BAYU”

NEHKEN KEHAMATEN

KEPADA SEMUA KALIMBUBU

Nehken kehamaten, artinya memberikan sekantung nasi terlebih dahulu kepada semua “KALIMBUBU”, sebelum acara makan siang dilaksanakan. Karena pihak “KALIMBUBU” adalah orang yang sangat berperan dalam acara adat pernikahan. Sebab orang karo mengatakan, “KALIMBUBU” itu sama dengan dibata ni idah ( Tuhan yang nampak).

PEMBERIAN PETUAH-TUAH

DARI TEMAN MERIAH

Memberikan petuah-tuah yang artinya, memberikan nasihat-nasihat dari teman meriah. Teman meriah ini antara lain : temen segereja, teman 1 kerja, atau yang sering disebut teman akrab. Dalam posisi ini, tarian maupun tarian tidak ada dilakukan, sebab dalam situasi ini, teman meriah hanya dapat memberikan petuah-tuah atau nasihat kepada kedua pengantin.

LANDEK RAS “KALIMBUBU”

PIHAK DILAKI

Landek (menari) dengan “KALIMBUBU” dari pihak laki-laki dan memberikan petuah-tuah(nasihat) kepada kedua pengantin. Lagu “SIMALUNGEN RAKYAT” adalah lagu yang mengiringi tarian ini. Tarian yang dilakukan biasanya disebut dengan Tarian “KERJA ERDEMU BAYU” .

NEHKEN LUAH

(MEMBERI TITIPAN/OLEH-OLEH)

Memberikan titipan kepada pengantin laki-laki dan perempuan yang mengartikan bahwa, titipan itu harus dijaga terus, agar mereka tetap bersama , sampai kematian yang memisahkan kedua mempelai. Nehken luah ini, diberikan langsung dari pihak “KALIMBUBU” dari pihak perempuan. Berupa tikar dan bantal.

NEHKEN LUAH

(MEMBERI TITIPAN/OLEH-OLEH)

Memberikan titipan kepada pengantin laki-laki dan perempuan yang mengartikan bahwa, titipan itu harus dijaga terus, agar mereka tetap bersama , sampai kematian yang memisahkan kedua mempelai. Nehken luah ini, diberikan langsung dari pihak “KALIMBUBU” dari pihak laki-laki. Berupa sarung dan pakain biasa.

PEMBERIAN SALAM

TERHADAP SEMUA “KALIMBUBU”

Dalam acara adat ini, pengantin dan keluarga pengantin memberikan salam dan ucapan terima kasih atas kehadiran dan pemberian nasihat kepada pengantin. Sambil menari “KERJA ERDEMU BAYU”. Namun dalam prosesi acara ini, lagu yang mengiringi lagu ini adalah lagu Odak-odak. Yang mengartikan kegembiraan.

LANDEK RAS ANAK BERU

Anak beru adalah jabatan yang paling terendah dalam silsilah adat karo. Namun peran pentingnya anak beru dalam suatu adat istiadat sangatlah penting, karena anak berulah yang membantu seluruh prosesi acara suatu adat.

Dalam situasi di atas , landek (menari) dengan anak beru adalah acara adat yang terakhir, dimana pengantin dan keluarga pengantin mengucapkan banyak terima kasih, sambil landek (menari). Namun tidak itu saja, anak beru juga memberikan petuah-tuah kepada pengantin atau pemberian nasihat kepada pengantin. Tarian yang dilakukan juga tarian “KERJA ERDEMU BAYU”. Dan lagu yang mengiringi tarian tersebut juga menggambarkan kegembiraan, salah satu contohnya ODAK-ODAK.

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari laporan diatas dapat kita simpulkan bahwasannya, etnis karo memiliki beragam-ragam jenis tari dan lagu-lagu adat istiadatnya dan menjunjung tinggi tutur dalam keluarga.
Tidak hanya itu saja, masyarakat etnis karo juga memiliki penetapan jenis tari dan jenis lagu yang mengiringi sebuah prosesi acara adat istiadat tertentu.